JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Bidang Pertandingan dan Kompetensi Pengurus Pusat PBVSI Hanny S Surkatty menegaskan tidak akan mencabut medali milik Aprilia Manganang. Sebab mereka menilai kasus yang menimpa Aprilia bukan kesengajaan.
Aprilia dikenal sebagai mantan pevoli putri Indonesia. Tapi baru-baru ini diketahui jika dirinya berjenis kelamin laki-laki berdasarkan hasil pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto.
Anggota TNI berpangkat Sersan Dua itu diklaim memiliki kelainan sejak lahir bernama Hipospadia atau lubang kencing tidak terdapat di ujung penis, melainkan di bawah. Keterbatasan ekonomi keluarga membuat kelainan itu tidak disadari hingga dewasa.
Ketika masih aktif sebagai pevoli, Aprilia punya segudang prestasi. Dia juara Proliga empat kali bersama Jakarta Elektrik PLN (3) dan PGN PGN Popsivo Polwan (1).
Mantan atlet berusia 28 tahun itu juga meraih pemain terbaik Proliga (MVP) tiga kali. Dia juga meraih medali bersama Timnas Indonesia di SEA Games 2013, 2015, dan 2017. Kini setelah dikonfirmasi laki-laki, medali Aprilia tidak akan dicabut PBVSI.
“Seluruh penghargaan waktu ikut Proliga dan sebagainya, itu tidak akan kami cabut. Tetap menjadi hak dia. Karena ini bukan kesengajaan. Ini karena faktor dari kelahiran. Dan dia sendiri tidak tahu bahwa dirinya itu sebenarnya pria,” kata Hanny kepada media, Kamis (11/3/2021).
“Kami juga selalu memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk April. Karena dia telah sumbangsih ke bolavoli Indonesia, baik di nasional atau internasional,” ujarnya.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari negara peserta SEA Games, mengenai kasus Aprilia. Tapi Hanny optimistis medali di kompetisi internasional tidak akan dicabut.
“Karena hal ini baru berjalan beberapa hari. Jadi, masih belum ada protes atau sebagainya dari negara lain. Kami akan melihat perkembangannya seperti apa,” tutur Hanny.
Sebelumnya pihak Menpora Zainudin Amali juga mengatakan pihaknya belum bisa ambil keputusan terkait medali Aprilia. Mereka masih menunggu keputusan National Olympic Committee (NOC) of Indonesia.
"Itu tugasnya NOC. Ya, kami tunggu NOC nya seperti apa. Kalau memang kami dibutuhkan tentu kami akan koordinasi dengan cabornya bukan dengan individu atletnya." tutur Zainudin di Kantornya, Rabu (10/3/2021).
Sumber: JPNN/Tempo/News
Editor: Hary B Koriun